Pada kali ini ane mau memaparkan cara install wordpress lewat softaculous di cpanel, artikel ini diperuntunkan untuk newbie kayak ane, bagi yang sudah master di dunia wordpress next aja ya mas bro, daripada ente buang-buang waktu baca goresan pena ane yang ga ada keuntungannya bagi ente. Langsung aja, Saat ini wordpress sudah sangat familier dipakai sebagai blog pribadi maupun perusahaan. Banyak blog-blog bertebaran dengan engine wordpress perusahaan besar tidak mau kalah juga mereka juga banyak yang memakai CMS wordpress, wordpress sendiri sangat yummy digunkan gampang dimodifikasi, tata letak, template dan codingnya semua dapat di modif sesuai dengan impian kita. Sebelum masuk dunia wordpress anda diwajibkan untuk menginstall wordpress tersebut di server, ini khusus yang memakai hosting sendiri ya mas bro, bukan daftar di wordpress.com, tetapi untuk tapilannya juga sama yang ko. Terus cara install wordpress di hosting gmn ya? ada dua cara yang cara pertama download file di wordpress...
Dengan semakin populernya dunia blogging, sangat banyak orang yang tertarik untuk membuat artikel. Membuat artikel itu tampaknya sangat gampang cuman tinggal ngetik saja, tetapi jangan anggap remeh membuat artikel yang menarik itu tidaklah gampang apalagi artikel untuk sebuah website !!
Website sangat berbeda dengan buku, saat orang-orang mencari sebuat situs website, mereka biasanya tidak suka membaca artikel atau sebuah bacaan yang terlalu panjang di dalam website tersebut. Inilah persoalan terbesar dari pemilik website dan blog. Sudah capek-capek bikin artikel tidak ada yang membaca artikel tersebut hingga selesai. Lalu kesannya tidak ada yang berkunjung ke website tersebut. Akhirnya artikel yang mereka buat gagal mendapat peringkat di Google.
Meskipun sudah mempelajari yang namanya SEO, tapi janganlah khawatir, ada banyak solusinya. Dalam panduan ini saya akan mengajarkan bagaimana cara menulis artikel yang sangat tidak membosankan bagi pengunjung website anda.
1. Lupakan SEO
Kalau anda baca di situs-situs lain, katanya supaya website kita banyak yang baca, maka artikelnya harus dioptimasi untuk mesin pencari atau SEO. Istilahnya “artikel SEO-friendly”. Sayangnya, konsep ini sudah ketinggalan zaman. Yang terjadi justru sebaliknya. Mereka yang mengaplikasikan teknik SEO (jadul) justru gagal, dan mereka yang melupakan SEO ketika menulis artikel justru mendapat peringkat tinggi. Ini alasannya mereka yang fokus dengan SEO secara tidak sadar malah membuat artikel untuk mesin pencari google, tetapi artikel yang dibentuk justru tidak menarik dibaca oleh orang yang mengunjungi website tersebut. Maka dari itu, dalam panduan ini saya mengajarkan anda untuk melupakan SEO-friendly dan lebih fokus ke “human-friendly”. Dahulu yang kita anggap sebagai artikel SEO ialah yang mirip ini:
Ø Memiliki keyword atau kata kunci yang density sekian persen
Ø Panjang minimal 300 hingga 500 kata
Ø Menggunakan gaya goresan pena Bold, underline, italic di setiap keyword
Ø Keyword di judul, paragraf pertama, paragraf terakhir
Ø Keyword di meta description
Ø Menggunakan subheader (h2-h6) yang berisi keyword
Lupakan semua keyword diatas, Google menggunakan perilaku manusia untuk menentukan peringkat di hasil pencarian Bingung ? Maksud saya begini ketika orang membaca artikel, kita tahu jelas bedanya antara yang elok dan yang jelek.
Artikel yang elok biasanya dibaca dalam waktu lama, sering dibagikan ke orang lain, dan pembaca tidak perlu mencari artikel lain. Google bisa menerjemahkan sikap ini menjadi data. Dan data sikap inilah yang digunakan untuk menentukan peringkat. Makanya saya bilang Google memakai sikap manusia. Ini citra supaya biar lebih terperinci lagi :
Anggaplah anda menulis sebuah buku. bukan website. Apakah memakai banyak bold, italic, underline, dan keyword density tertentu bisa membuat buku anda jadi lebih menarik ?
Mestinya tidak berpengaruh. Emangnya jikalau kita nulis kata ABC sekian kali kemudian artikelnya tiba-tiba jadi lebih begitu menarik ? Justru jikalau memakai suatu kata secara berlebihan malah akan membuat seseorang yang membaca artikel anda jadi lebih terganggu atau tidak nyaman. Akibatnya, mereka tidak jadi membaca.
Nah, alasannya kita sudah tahu bahwa artikel di website SAMA dengan artikel di buku (sama-sama dinilai oleh seseorang) maka caranya haruslah sama. Anda harus melupakan teknik SEO yang jadul dan fokus kepada manusia. Itulah artikel yang akan bisa jadi viral, yang telah dibaca banyak orang, dan mendapat peringkat tinggi di mesin pencari google. Inilah caranya.
1. Pelajari karakter calon pembaca
Beda topik, peminatnya juga beda. Anak muda, dewasa, lebih banyak didominasi pria, lebih banyak didominasi wanita, dan lain-lain. Contohnya artikel wacana “keuangan” mungkin pembacanya usia 25 ke atas, ya kan ? Lalu sebuah artikel mengenai game peminatnya lebih muda. Kaprikornus cara nulisnya juga beda. Untuk apa sih kita mesti mempelajari sebuah karakter ? Tujuannya supaya kita bisa menyesuaikan isi artikel dan gaya penulisan dengan masing-masing karakter pembaca. Dengan kata lain, Supaya artikel anda yummy dibaca, dan supaya pembaca tidak bosan membaca artikel anda.
Misalnya, jikalau pembaca anda lebih banya anak muda, anda bisa memakai bahasa yang lebih santai. Kalau anda kaku, maka mereka akan merasa aneh, dan jikalau sudah begitu, mereka akan melewati artikel anda. Ada satu hal lagi, anda tidak harus menulis sesuai ketentuan EYD mirip yang diajarkan guru di sekolah anda. Yang penting yummy dibaca. Untuk mengetahui demografi pembaca website, anda bisa lihat dari teladan media berikut :
Gambar di atas merupakan demografi pembaca situs ini diambil dari Google Analytics.
Dari situ saya bisa mengetahui bahwa pembaca di situs itu ialah lebih banyak didominasi laki-laki berumur 18-24 tahun.
2. Pancing pembaca dengan judul yang menarik
Tahukah anda jikalau kurang lebih ada 100 orang yang mampir ke website anda, kurang lebih 80 orang akan membaca judul artikelnya. Tetapi hanya 20 orang yang lanjut baca isi artikel anda. Artinya anda kehilangan potensi pembaca yang sangat besar. Coba kita mengingat kembali ketika melaksanakan pencarian di situs Google, apa yang membuat kita menentukan salah satu situs website? Pasti yang pertama kali dilihat judulnya.
Jadi langkah pertama kita mulai dari judulnya. Kalau artikelnya bagus, sebagus apapun, jikalau judulnya buruk maka tidak akan ada yang membaca. Satu hal lagi, jikalau kita bicara rangking. Judul juga menjadi salah satu faktor terbesar yang akan menghipnotis peringkat sebuah artikel anda di Google jadi tinggi. Lihat gambar berikut untuk memahami logikanya.
Google mengikuti sikap manusia. Manusia akan mengeklik judul yang lebih menarik, jadi kalau insan menganggap artikel kedua lebih baik, maka Google akan menaikkan peringkat artikel tersebut ke peringkat paling atas. Itu logikanya, kini kita lihat bagaimana caranya.
Misalkan jikalau anda search di Google dengan kata kunci “cara mengusir lalat”, kemudian di peringkat 1-3 ada artikel berjudul mirip ini:
Ø 5 Cara Mengusir Lalat
Ø 5 Cara Mudah Mengusir Lalat dari Rumah dalam 30 Menit
Ø Tutorial Tips Cara Mengusir Lalat Secara Alami Terbaru Dan Terlengkap
Judul artikel pertama biasa, Format penulisan judul mirip nomor 1 terlalu standar, tidak ada faktor X yang membuat orang lain tertarik untuk membaca.
Sekarang kita lihat judul kedua, ada kata-kata mirip “praktis” dan “dalam 30 menit”. Dari judulnya saja kita sudah bisa membayangkan bahwa artikel kedua punya nilai lebih dari artikel pertama. Kalau saya cuma boleh baca 1 artikel, saya akan pilih judul artikel yang kedua. Judul pertama itu mirip makan tahu. Judul artikel kedua mirip makan tahu + kecap. Manusia yang melaksanakan pencarian di Google selalu ingin solusi terbaik dan termudah dari permasalahan mereka. Inilah yang harus kita tawarkan. Oleh alasannya itu, di judul harus ada “kecapnya”. Tapi bukan hanya sekedar judulnya saja. Artikel anda juga harus ada kecapnya. Kalau anda menulis seperti teladan yang ada di atas (tips mudah 30 menit), maka isi artikelnya juga harus sesuai dengan judulnya. Jangan membohongi pembaca.
Oh ya, kita belum bahas judul ketiga. Intinya sih jangan buat judul mirip nomor ketiga. Judul ketiga ialah korban dari meningkatkan secara optimal yang sangat berlebihan dengan memasukkan kata-kata yang terlihat heboh, justru jadi absurd dibaca. Ini tren konyol yang sering dilakukan oleh beberapa blogger di Indonesia. Jangan pernah gunakan judul ke-3. Untuk cara ngeceknya, coba ucapkan judul tersebut. Kalau tidak lazim diucapkan, berarti judulnya begitu aneh, sebaiknya jangan digunakan.
3. Artikel anda tidak akan dibaca kata-per-kata, lakukan ini untuk mengakali
Saya tadi sempat bilang mirip ini, Artikel di website beda dengan sebuah buku. Saat membaca sebuah buku, koran atau majalah, kita memang sedang ingin fokus membaca. Tetapi di internet tidak demikian, di internet orang-orang ingin bergerak dengan cepat dari artikel website A ke website B, maka mereka tidak akan membaca artikel satu kata per kata. Anda juga niscaya sudah melewati sebagian besar goresan pena di atas. Ini wajar, pola pembaca ini disebut F-shaped pattern, karena mirip karakter F. Kaprikornus ketika membaca mereka melaksanakan scanning secara vertikal, kemudian sehabis menemukan kalimat yang dianggap menarik barulah mereka membaca artikel secara horizontal.
Semakin usang mereka menghabiskan waktu di website anda, maka akan tercipta sebuah “ikatan” yang kuat antara anda dengan pembaca artikel. Pembaca akan semakin “cinta” dengan anda dan artikel anda.
Jangan ikuti saran dari guru Bahasa Indonesia Sebuah paragraf sebaiknya terdiri dari minimal 5 kalimat dan harus mengandung sebuah wangsit pokok. Kalau tidak, saya akan kasih nilai nol. Itu waktu di sekolahan. Ini tidak elok untuk artikel di website. Kenapa ? Karena paragraf yang berisi terlalu banyak goresan pena akan membuat mata lelah dan menjadi bosan.
Karena itulah sebaiknya satu paragraf untuk artikel website maksimal 3-4 baris (bukan kalimat), dengan panjang horizontal tidak lebih dari 20 kata. Selain paragraf yang singkat, anda juga sanggup memakai subheader untuk memotong pada latar bab supaya artikel anda jadi lebih “ringan” atau ringkas. Lihat gambar ini sebagai perbandingan :
Lebih yummy mana, membaca goresan pena yang kiri atau yang kanan? Yang kanan, pasti.
Terapkan inverted-pyramid (piramida terbalik) Mulai nulis itu susah. Apa yang ditulis duluan? Apa selanjutnya ? Apakah masalah ini perlu dibahas atau tidak ? Bingung ? Untungnya, ada suatu metode yang sanggup memperjelas kebingungan anda. Metode piramida terbalik. Metode ini sering digunakan oleh jurnalistik untuk membuat isu yang sangat menarik untuk dibaca. Teknik ini akan kita manfaatkan dan kita terapkan. Kira-kira mirip ini:
Di awal saya sudah menjelaskan bahwa metode ini bisa sangat membantu anda mengatasi kebingungan dan bisa digunakan untuk membuat artikel yang lebih menarik. Itu manfaat dan iming-imingnya. Dengan demikian akan semakin banyak pembaca yang akan melanjutkan membaca hingga akhir.
4. Ikuti Langkah berikut biar goresan pena artikel anda terbaca
Saya sering menemukan artikel mirip ini, topiknya menarik, tapi tulisannya susah dibaca. Akhirnya meskipun tampaknya menarik tapi jadi susah dibaca. Coba deh, apa perasaan anda jikalau anda harus membaca artikel yang hurufnya terlalu kecil Jarak antar barisnya kecil. Menggunakan jenis font yang sangat sulit dibaca, sebagus apapun isi artikelnya, percuma jikalau tidak terbaca. Saya sering dengar orang-orang berusia 40+ yang mengeluh ketika membaca artikel di depan komputer, katanya terlalu kecil dan sulit dibaca. Jangan menyiksa mereka. Gunakan font dan ukuran yang gampang untuk dibaca. Font-font gaya goresan pena mirip Arial, Helvetica, Open Sans, Roboto, Georgia, merupakan font yang sangat umum digunakan penulisan artikel di website, gunakan font mirip ini daripada yang tidak umum. Kalau bingung, lebih baik tidak usah gunakan font khusus. Lebih jelasnya :
Ø Gunakanlah font yang gampang dibaca atau tidak usah memakai font khusus, jikalau anda bingung
Ø Ukuran antara 14-22px
Ø Lebar horizontal antara 480-720px
Ø Line-height antara 1.5-2em
Ø Margin di bawah paragraf antara 1.5-2em
5. Tingkatkan kualitas dan bobot isi artikel anda
Akhirnya, kita masuk ke inti utama dari artikel ini. Bobot dan kualitas goresan pena adalah faktor utama penentu bagus-tidaknya artikel anda. Semakin berbobot artikel anda, maka pembaca semakin puas.
Masuk budi kan? Enak mana baca 1 artikel sanggup informasi yang lengkap atau baca 10 artikel yang isinya sepotong-sepotong dan bikin anda bingung? Enak yang pertama.
Untuk membuat artikel yang berbobot yang bisa memuaskan pembaca anda harus melaksanakan riset. Tapi masalahnya ini. Artikel yang berbobot hanya bisa dibentuk oleh penulis yang paham betul mengenai topiknya. Anda tidak bisa membuat artikel yang berbobot tanpa mengetahui apa yang dibahas dan hanya bermodal contek sana contek sini. Solusinya gampang jikalau anda bukan spesialis dalam topik artikel yang akan anda buat, perbanyak waktu untuk membaca artikel-artikel lain yang sejenis. Kemudian gunakan metode KTP untuk membuat konten berkualitas.
Tahap riset ini sering dilewatkan oleh blogger, oleh alasannya itu, di Indonesia masih sangat banyak artikel-artikel yang tidak berbobot. Salah satunya teladan berikut: Artikel ini saya temukan di Google, topiknya ialah “cara meningkatkan produktivitas“. Coba perhatikan inti dari artikel tersebut: Pengertian produktivitas
Pentingnya produktivitas Bangun lebih pagi Miliki tujuan Belajar dari orang lain Hindari merasa kewalahan Ambil waktu beristirahat Berdoa sebelum bekerja Mari kita bedah satu per satu inti dari artikel tadi (tanpa bermaksud menjelekkan penulisnya).
Pengertian produktivitas, jikalau seseorang mencari info wacana cara meningkatkan produktivitas, mereka tidak perlu diberitahu apa itu pengertian produktivitas, mereka sudah paham.
Pentingnya produktivitas, sama mirip nomor 1, Bangun lebih pagi, ya iyalah, ini sih sudah jelas. Miliki tujuan, jikalau nggak punya tujuan ya sudah niscaya tidak bisa produktif. Belajar dari orang lain, justru baca artikel ini alasannya mau belajar, kok malah disuruh berguru ke orang lain lagi.
Hindari merasa kewalahan, semua orang juga sudah tahu. Ambil waktu beristirahat, sama mirip nomor 6. Berdoa sebelum bekerja, jikalau orangnya religius, berdoa memang bagus, tapi ini bukan langkah yang bisa meningkatkan produktivitas. Sudah jelas? Mari kita bahas lebih lanjut.
Jenis artikel yang umum di internet ada 2, yaitu Informasi atau panduan. Kalau artikel berupa panduan, isinya harus benar-benar bisa menjadi panduan. Bukan sekedar bacaan, harus bisa eksklusif digunakan untuk menuntaskan permasalahan. (Contoh artikel tadi mestinya sih panduan).
Artikel panduan yang baik isinya dapat digunakan sebagai pemikiran pegangan ketika pembaca akan melaksanakan sesuatu yang bekerjasama dengan artikel tersebut. Misalnya, Resep masakan yang bisa eksklusif dilakukan ketika mereka memasak, Panduan membeli HP bekas yang bisa dijadikan panduan ketika membeli HP bekas, Cara meningkatkan produktivitas kerja yang bisa eksklusif dilakukan untuk meningkatkan produktivitas.
Kalau kita cuma memperlihatkan informasi yang tidak berbobot (seperti teladan di atas), maka artikel anda tidak bermanfaat. Kembali ke teladan artikel di atas. Setelah membaca beberpa isi artikel tersebut kira-kira apa yang dilakukan pembaca ? Apakah produktivitas mereka eksklusif meningkat ? Saya rasa mereka eksklusif menutup tab browser tanpa melaksanakan apapun yang bisa meningkatkan produktivitas, kemudian eksklusif lupa isinya dalam 10 menit. Ada beberapa panduan yang bisa anda baca sehabis membahas persoalan ini untuk membuat konten yang berbobot, Metode KTP untuk membuat konten yang berkualitas, Strategi content marketing untuk bisnis, dan Membuat konten unggulan yang bisa mendapat backlink.
Artikel A hanya dibentuk untuk sekedar mencapai jumlah kata tertentu tanpa memperlihatkan manfaat. Sedangkan artikel B dibentuk untuk mengedukasi. Melalui proses riset dan perencanaan yang mendetail sehingga hasilnya “berdaging” Sadar atau tidak, banyak penulis yang membuat Artikel A. Karena gampang tinggal basa-basi.untuk membuat artikel B, anda mau-tidak-mau harus paham wacana topiknya. Kalau tidak, maka artikel anda tidak akan bisa “mengajarkan” sesuatu kepada orang lain.
Karena itulah ikuti Metode KTP ini sebelum menulis artikel. Tapi bagaimana jikalau topiknya cuma bisa dibahas singkat ? Gampang, jangan dipanjang-panjangkan. Topik sangat kuat dengan panjang artikel. Kalau topik yang anda pilih memang sempit, maka artikelnya memang akan jadi pendek. Tapi ini berlaku sebaliknya juga jikalau topiknya besar, jangan buat artikel yang pendek (karena malas). Ini jadinya artikel yang tidak berbobot.
Atau jikalau bisa, pilihlah topik yang memang bisa dibahas jadi panjang. Karena rata-rata memang artikel panjang mendapat hasil yang lebih elok di search engine.
Ini gambar penelitian yang memperlihatkan bahwa artikel di halaman 1 Google ketika ini rata-rata panjangnya melebihi 2000 kata. Saya simpulkan, jikalau bisa, pilih topik yang luas. Lalu buat artikel yang berbobot. Tapi jikalau memang topiknya singkat, jangan dipanjang-panjangkan.
4. Temukan dan gunakan keyword LSI
Sejujurnya saya belum mau bahas yang ini tapi banyak pembaca yang protes, kenapa saya tidak bahas wacana SEO padahal ini panduan membuat artikel website. Oleh alasannya itu, kini kita masuk ke teknikal SEO. (kalau anda belum tahu SEO, saya sarankan baca ini dulu).
Ini salah satu tips paling ampuh untuk membuat keyword yang bisa mendapat peringkat tinggi. Ada 2 manfaat memakai keyword LSI :
Ø Mendapatkan peringkat untuk banyak sekali long tail keyword
Ø Meningkatkan relevansi & rangking untuk keyword utama
Untuk anda yang belum pernah mendengar istilah ini, mari kita bahas dulu apa sih LSI? Singkatnya, LSI (Latent Semantic Index) ialah fitur yang diadopsi oleh mesin pencari mirip Google supaya bisa mengerti maksud dari artikel. Misalnya “Apple”. Istilah Apple bisa ambigu antara buah atau nama perusahaan. Mesin pencari bisa membedakan mana yang buah dan mana yang perusahaan dengan cara membaca kata-kata yang mengelilingi kata utamanya.
Jadi jikalau anda mencari di Google dengan kata kunci “apple store”, maka Google paham yang dimaksud bukan toko buah apel melainkan tokonya perusahaan Apple. Tapi apa hubungan LSI dengan SEO ? Begini, masih ingat teknik SEO jadul tadi ? Mengulang-ulang keyword untuk mencapai persentase tertentu. Daripada mirip itu, lebih baik manfaatkan keyword LSI untuk memberitahu mesin pencari bahwa artikel kita relevan dengan yang diinginkan user. Hasilnya, peringkat anda akan jadi lebih baik.
Pembaca juga jadi tidak merasa aneh. Teknik ini juga jadi lebih ampuh daripada SEO jadul (keyword density) alasannya kita tidak melaksanakan banyak pengulangan kata kunci yang sama. Tidak hanya itu. Anda juga akan mendapat rangking untuk banyak sekali variasi keyword LSI. Mencari keyword LSI tidak sulit. Lakukan pencarian di Google dengan keyword utama anda. Dalam teladan ini saya gunakan “belajar gitar”. Scroll ke bab bawah. anda akan menemukan ini :
Inilah banyak sekali variasi yang bisa anda gunakan. Yang perlu anda perhatikan kini ialah penggunaannya. Anda bisa tulis kalimat-kalimat yang memakai kata yang dicetak tebal. Tapi ingat, kalimat-kalimat anda harus alami, menggunakan tata bahasa yang baik. Ini contohnya:
Hari ini kita akan berguru cara bermain gitar untuk pemula. 10 tahun yang kemudian saya pertama kali berguru bermain gitar secara otodidak menggunakan suatu teknik yang sangat efektif sehingga saya bisa jadi hebat dalam 6 bulan. Kali ini saya akan mengajarkan teknik yang sama agar anda juga bisa jadi mahir dengan cepat. Silahkan persiapkan gitar akustik atau klasik. Pertama-tama, kita akan berguru bermain melodi dari beberapa lagu mudah. Ingat, anda tidak perlu menggunakan semuanya. Menggunakan sebagian saja sudah cukup, yang penting masuk akal.
4. Lakukan investigasi tata bahasa dan ejaan
Kedengarannya sangat sepele, tapi bekerjsama sangat penting apalagi alasannya di Indonesia kita sangat jarang memakai bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, bahkan di situs-situs isu pun banyak terjadi kesalahan.
Sepele memang, tapi ketika terjadi kesalahan penulisan maka artikel anda eksklusif mendapat kesan tidak profesional. Ini berbahaya. Bayangkan jikalau anda mengunjungi sebuah website yang menjual produk seharga Rp 10juta, tapi ternyata di kontennya banyak terdapat kesalahan penulisan. “Gimana mau dianggap serius, nulis aja nggak becus.”
Masalahnya lagi, Untuk artikel berbahasa Indonesia kita belum punya software yang bisa mengusut kesalahan tata bahasa (grammar). Hanya ejaan yang bisa kita periksa. Kaprikornus satu-satunya solusi yaitu mengusut secara manual. Lakukan tahapan mirip berikut :
Ø Tulis artikel anda hingga selesai tanpa melaksanakan pemeriksaan
Ø Baca artikel anda dengan bunyi (bukan dalam hati)
Ø Perbaiki setiap kalimat yang terdengar janggal ketika diucapkan
Poin terpenting di nomor 2. Ada 2 alasannya. Pertama, alasannya jikalau anda membaca dalam hati maka kesalahan-kesalahan kecil akan terlewatkan. Kedua, saya yakin ini niscaya terjadi, di artikel anda akan muncul banyak kalimat-kalimat yang terdengar absurd ketika diucapkan. Keanehan ini gres akan muncul jikalau artikelnya dibaca dengan suara.
Ketika membaca, bayangkan anda sedang presentasi di depan umum atau sedang bercerita dengan sobat anda (tergantung jenis artikelnya).
5. Lakukan meningkatkan secara optimal on-page SEO lainnya
Lho katanya lupakan SEO, kok bahas SEO lagi? Saat menulis, lupakan SEO. Tapi meningkatkan secara optimal on-page SEO ini kita lakukan SETELAH artikel selesai ditulis. Lupakan SEO ketika menulis, ingat SEO lagi ketika selesai menulis.
Proses SEO ini tidak lama, paling-paling hanya memakan waktu 1 menit. Tapi banyak orang yang terlalu pusing dengan ini dan mengabaikan yang lebih penting di atas. Maka dari itu, ini saya bahas di akhir. Meta description Meta description terkadang akan muncul di hasil pencarian sebagai ringkasan artikel anda. Ini bisa meningkatkan klik ke website anda apabila dimanfaatkan dengan tepat. Hati-hati, Kesalahan terbesar dalam penulisan meta description ialah menumpuk terlalu banyak keyword.
Sebetulnya tidak perlu menyertakan keyword tapi jikalau anda memang ingin menulis keyword, jangan lebih dari 1. Yang terpenting ialah teknik penulisannya bagaimana anda bisa mengundang calon pembaca untuk mengunjungi website anda.
Ø URL
Umumnya URL website akan muncul secara otomatis, dibentuk sama dengan judul artikel anda. Tetapi beberapa orang (seperti saya) lebih suka memakai URL yang dimodifikasi. Tips dalam penulisan URL: Mengandung keyword utama, Tidak terlalu panjang, Usahakan tidak mengandung preposisi.
Ø Gambar
Artikel tanpa gambar itu membosankan. Jangan mentang-mentang alasannya menulis artikel, lantas anda merasa tidak perlu menyertakan gambar. Entah alasannya malas atau alasan lain. Jangan pula sekedar untuk penghias. Gambar dalam artikel untuk membuktikan konsep yang susah dijelaskan hanya dengan tulisan. Melihat lebih jauh, ini manfaat gambar dalam artikel:
· Tingkat bacaan jadi lebih tinggi (artikel dibaca lebih jauh)
· Share ke FB dan Twitter meningkat 216% dan 110%
· Jumlah retweet meningkat 35%
· Jumlah share di Facebook meningkat 85%
Dalam HTML, gunakan atribut alt untuk gambar. Jika memang bekerjasama dengan gambarnya, gunakan keyword LSI dalam alt. Link ke halaman lain dan ke website lain Apabila memungkinkan, sertakan internal link ke artikel lain yang bekerjasama dengan topik artikel yang sedang anda tulis alasannya akan meningkatkan struktur website. Selan internal link, link ke website lain juga sangat penting. Lihat alasannya di penjelasan on-page SEO ini.
6. Sekarang saatnya mencari pembaca
Banyak penulis artikel website yang merasa sehabis menekan tombol ‘publish’ maka tugasnya selesai. Belum, tantangan bekerjsama gres akan dimulai. Di hari yang sama ketika anda menerbitkan artikel, ada jutaan artikel lain yang juga diterbitkan. Artikel anda tidak akan ditemukan kalau tidak dipromosikan.
Kalau tidak ada insan yang membaca, maka Google tidak akan tahu kualitasnya sehingga artikel anda tidak akan mendapat peringkat tinggi. Kaprikornus jangan puas dulu sehabis menerbitkan artikel.
Tidak cukup membuat konten yang berkualitas kemudian ditinggalkan begitu saja. Anda harus mendistribusikan artikel yang sudah anda tulis barusan. Bahkan website yang sudah sukses pun secara konsisten mempromosikan kontennya. Distribusi yang sempurna akan meningkatkan jumlah pengunjung anda hingga berkali-kali lipat.
Ø Beritahukan orang lain di jejaring sosial dan situs komunitas (forum). Jangan spam, lakukan hanya jikalau ada yang membutuhkan info terkait
Ø Pasang tombol share di setiap artikel untuk mempermudah pembaca sharing artikel
Ø Beritahukan ke akun Twitter yang membahas topik serupa
Begitulah cara menulis sebuah artikel untuk website anda biar mendapat peringkat paling atas di pencarian google. Semoga artikel ini membantu dan bermanfaat. Terima kasih.
Comments
Post a Comment